Novel dengan
tutur cerita jalinan persahabatan nampaknya mulai jadi kiblat baru novelis
meluapkan tulisanya. Terlalu menitik beratkan pada kisah cinta 2 pasang sejoli
nampaknya sudah tak lagi menarik di tengah kejenuhan para pembaca yang memang
muali beralih pada novel-novel berbau religi dan persahabatan. Meski saat ini
ada Kisah Ainun Habibie yang cukup menyita perhatian, baik laki wanita, tua,
dan muda yang ramai-ramai memborong novel dan tiket bioskopnya.
Setelah muncul
Laskar Pelangi, Negeri Lima Menara, dan yang paling anyar dan tentunya paling
fenomenal, 5 cm yang sampai diunggah ke layar lebar. Kini dalam daftar novel
laris di rak toko buku muncul nama baru yang sebenarnya cukup asing, lengkapnya
Aminatul Faizah,
kelahiran Gresik ini justru melihat dari sudut pandang persahabatan yang
sedikit berbeda.
Dengan narasi
periode cerita yang rumit namun kisahnya,
yang bila tak berlebihan bisa dianggap sangat sederhana. Adalah Leila
yang berusaha menemukan mozaik manisnya hidup masa kecilnya yang dihabiskan di
Teheran. Di Ibu Kota Iran tersebut, Leila yang rupanya seorang penulis di salah
satu majalah terbitan Paris tersebut mencoba mencari satu per satu kenangan
yang di simpan dalam toplesnya tersebut mencari sahabat masa kecilnya.
Cerita dimulai
dengan kisah kepindahan keluarga Yusef, ayah Leila ke Teheran dengan membawa
serta seluruh keluarganya, termasuk Leila dan adiknya Gazali dari Turki. Yusef
sendiri tak banyak muncul dalam alur cerita. Justru, Hamidah istri Yusef yang
seorang penulis ini digambarkan sebagai sosok yang bisa dibilang sangat
sempurna sebagai wanita.
Di sinilah yang
unik, Hamidah berasal dari Indonesia, tepatnya orang Jawa yang seolah menjadi
semua dari sutradara bagi jalan hidup semua Leila dan juga para sahabatnya. Di
tempat barunya di Teheran, Leila bertemu dengan Ali, anak seorang janda miskin
bernama Khala Aisyah, Khala usianya tak jauh berbeda jauh dengan Hamidah. Ali
digambarkan sebagai sosok yang aneh, seorang pendiam dang tak sepatah kata pun
keluar dari mulutnya. Mungkin bila tak berlebihan sikap pengecut patut
disematkan pada putra satu-satunya Khala Aisyah ini.
Periode pertama
yang menyita banyak bab dalam novel tersebut lebih banyak berkisah Leila dan
Ali yang disebutnya boneka besar yang terlalu kaku. Tak ada kejutan berarti,
dan kebisuan yang terus diceritakan dalam porsi yang besar justru memunculkan
kebosanan siapapun pembacanya.
Awal menarik
saat Laela, dan teman setianya Khafsah yang seorang anak cantik namun sangat
terlampau miskin dan berprofesi sebagai penjual naan, bertemu tiga anak
keluarga Khan yaitu Faris, Djalal, dan Maarif yang terkenal kenakalanya. Namun
entah bagaimana, kenapa, dan kapan, ketiga anak brandal tersebut sudah menjadi
teman akrab Laela. Jadilah mereka lima sekawan meski lahiriah Khafsah dan Ali
tak mempunyai ikatan batin dengan ketiga klan Khan.
Hingga akhirnya
Laela pulang kembali ke Indonesia. Tak jelas bagaimana kemudian sudah menjadi
penulis dengan karir menjulang di Paris. Di Indonesia pula penulis bercerita
pada cinta pertamanya Laela, bertemu Khasan tetangganya yang langsung jatuh
cinta. Sekilas, memang tak ada yang menarik saat penulis kisah cinta remaja di
sebuah kota di Jawa yang sederhana dan sedikit dilebih-lebihkan untuk ukuran
perasaan remaja yang baru mengenal apa itu cinta.
Akhir cerita,
sepanjang awal hingga tengah cerita yang sedikit konservatif, penulis mengemas
akhir cerita dengan menarik. Teka-teki sahabat-sahabatnya mulai terungkap,
terutama Khafsah melalui penemuan dengan perjalanan yang panjang dan rumit.
Pertemuan demi pertemuan yang membawa pada teka-teki besar.
Faris yang
berprofesi sebagi koki, Maarif sebagai sebagai polisi di Teheran, dan Jalal
yang sibuk dengan dunia imajinasi syairnya. Pertemuan dengan Ali sendiri
digambarkan dengan sederhana, tanpa membuat pembacanya bertanya-tanya dan ikut
memecahkan kebuntuan keberadaan Ali sebelum bertemu. Cinta, kesetiaan,
keberanian, dan persahbatan menjadi titik balik hubungan 5 sekawan tersebut
yang akhirnya berakhir dengan tragis.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !